Oknum Guru SDN 1 Cikarang Gelapkan Dana PIP dan Buku Tabungan Milik Siswa kini akan dilaporkan ke Tipikor Polda Banten

LEBAK.BANTEN.KABARDAERAH.COM

 

Lebak, – Diduga kuat dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan buku tabungan milik siswa  telah digelapan oleh oknum guru Sekolah Dasar Negari (SDN) 1 Cikarang dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, Desa Cikarang, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak-Banten. Minggu (12/5/2024).

 

Berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh awak Media dari beberapa wali murid SDN 1 Cikarang, bahwasannya dari tahun 2020 sampai dengan 2024 wali murid mengakui rata-rata baru menerima bantuan PIP satu kali dan ada pula yang tiga kali menerima bantuan PIP dari sekolah.

 

Bantuan tersebut rata-rata wali murid/ orang tua siswa menerima sejumlah uang bantuannya berpariasi ada yang Rp.450.000, Rp.300.000, dan ada pula yang menerima Rp.225.000.

 

Sementara wali murid yang enggan disebutkan identitasnya ketika dikonfirmasi oleh awak Media mengatakan.

 

“iya saya dan beberapa wali murid yang lainnya selama ini baru satu kali menerima bantuan PIP dengan senilai Rp.450.000, sedangkan anak saya sekarang duduk di kelas Enam. Anak saya dari kelas Satu sampai kelas Enam belum pernah di berikan buku tabungannya oleh pihak sekolah,” ungkapnya.

 

“Awal mulanya saya dan wali murid yang lainnya penasaran dan mencoba mengecek data anak-anak kami di aplikasi Sipintar, apakah anak-anak kami masih mendapatkan bantua PIP atau memang sudah tidak mendapatkan lagi.”

 

Setelah kami cek data anak kami, ternyata anak-anak kami ada yang masih mendapatkan bantuan PIP akan tetapi ada juga ternyata dari tahun 2020 hingga 2023 dan 2024 ternyata anak kami masih mendapatkan bantuan PIP.

 

Akan tetapi pada kenyata’annya kami hanya merasa menerima uang bantuan dari sekolah hanya satu kali saja, dan kami pun menduga bantuan anak kami selama ini sudah digelapkan oleh oknum guru, jelasnya.

 

Harapan saya dan wali murid yang lainnya kepada pihak sekolah SDN 1 Cikarang tolong segera kembalikan hak anak-anak kami, dan prihal buku tabungannya tolong segera berikan. Karena mengingat sebagian anak-anak kami sebentar lagi akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMP, harapnya wali murid yang enggan disebutkan identitasnya saat di wawancarai oleh awak Media.

 

 

Sementara Hamdani Munawar selaku operator dapodik di SDN 1 Cikarang, ketika dikonfirmasi oleh awak Media melalui pesan singkat via WhatsApp mengatakan.

 

 

“Iya siap bapa terkait buku tabungan awalnya memang disekolah. Tapi sudah dari tahun 2023 buku tabungan tersebut di Bank BRI bermaksud untuk dibuatkan ATM dan akan di berikan kepada orang tua murid, sekalian buku tabungannya bapak,”katanya.

 

“Tapi sampai sekarang belum ada tembusan dari pihak Bank, terakhir kemarin dikonfirmasi ke Bank  bahwa menurut petugas Bank tersebut katanya tidak bisa harus masing-masing yang bersangkutan.

Sementara itu saya bisa sampaikan pak. awal konfrontasi  saya ke pihak Bank pada tahun 2023 sekitar bulan September dan Oktober.”

 

Nama petugas Bank nya pak Iman, sepertinya kariyawan BRI. Hari Sabtu, 11 Mei 2024 saya menanyakan melalui pesan WhatsApp, ungkapnya Hamdani Munawar selaku operator dapodik kepada awak Media.

Oknum Guru SDN 1 Cikarang Gelapkan Dana PIP dan Buku Tabungan Milik Siswa kini akan dilaporkan ke Tipikor Polda Banten

Lebak, – Diduga kuat dana Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan buku tabungan milik siswa telah digelapan oleh oknum guru Sekolah Dasar Negari (SDN) 1 Cikarang dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, Desa Cikarang, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak-Banten. Minggu (12/5/2024).

Berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh awak Media dari beberapa wali murid SDN 1 Cikarang, bahwasannya dari tahun 2020 sampai dengan 2024 wali murid mengakui rata-rata baru menerima bantuan PIP satu kali dan ada pula yang tiga kali menerima bantuan PIP dari sekolah.

Bantuan tersebut rata-rata wali murid/ orang tua siswa menerima sejumlah uang bantuannya berpariasi ada yang Rp.450.000, Rp.300.000, dan ada pula yang menerima Rp.225.000.

Sementara wali murid yang enggan disebutkan identitasnya ketika dikonfirmasi oleh awak Media mengatakan.

“iya saya dan beberapa wali murid yang lainnya selama ini baru satu kali menerima bantuan PIP dengan senilai Rp.450.000, sedangkan anak saya sekarang duduk di kelas Enam. Anak saya dari kelas Satu sampai kelas Enam belum pernah di berikan buku tabungannya oleh pihak sekolah,” ungkapnya.

“Awal mulanya saya dan wali murid yang lainnya penasaran dan mencoba mengecek data anak-anak kami di aplikasi Sipintar, apakah anak-anak kami masih mendapatkan bantua PIP atau memang sudah tidak mendapatkan lagi.”

Setelah kami cek data anak kami, ternyata anak-anak kami ada yang masih mendapatkan bantuan PIP akan tetapi ada juga ternyata dari tahun 2020 hingga 2023 dan 2024 ternyata anak kami masih mendapatkan bantuan PIP.

Akan tetapi pada kenyata’annya kami hanya merasa menerima uang bantuan dari sekolah hanya satu kali saja, dan kami pun menduga bantuan anak kami selama ini sudah digelapkan oleh oknum guru, jelasnya.

Harapan saya dan wali murid yang lainnya kepada pihak sekolah SDN 1 Cikarang tolong segera kembalikan hak anak-anak kami, dan prihal buku tabungannya tolong segera berikan. Karena mengingat sebagian anak-anak kami sebentar lagi akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMP, harapnya wali murid yang enggan disebutkan identitasnya saat di wawancarai oleh awak Media.

Sementara Hamdani Munawar selaku operator dapodik di SDN 1 Cikarang, ketika dikonfirmasi oleh awak Media melalui pesan singkat via WhatsApp mengatakan.

“Iya siap bapa terkait buku tabungan awalnya memang disekolah. Tapi sudah dari tahun 2023 buku tabungan tersebut di Bank BRI bermaksud untuk dibuatkan ATM dan akan di berikan kepada orang tua murid, sekalian buku tabungannya bapak,”katanya.

“Tapi sampai sekarang belum ada tembusan dari pihak Bank, terakhir kemarin dikonfirmasi ke Bank bahwa menurut petugas Bank tersebut katanya tidak bisa harus masing-masing yang bersangkutan.
Sementara itu saya bisa sampaikan pak. awal konfrontasi saya ke pihak Bank pada tahun 2023 sekitar bulan September dan Oktober.”

Nama petugas Bank nya pak Iman, sepertinya kariyawan BRI. Hari Sabtu, 11 Mei 2024 saya menanyakan melalui pesan WhatsApp, ungkapnya Hamdani Munawar selaku operator dapodik kepada awak Media.( Red )