BANTEN – KABARDAERAH.COM
Lebak – Walimurid SDN I Ciminyak minta guru – guru transfaran soal program Indonesia pintar (PIP), pasalnya uang sudah dicairkan tetapi walimurid SDN I Ciminyak tidak menerima uang bantuan dari program Indonesia pintar tersebut.
Jumlah siswa yang terdaftar di data dapodik 46 siswa yang tertera di data dapodik dana sebesar Rp 16.875.000 dari total keseluruhan siswa yang jumlahnya 46 murid.
Rohman selaku walimurid dari ananda Wandi Widodo siswa kelas 3 menerangkan bahwa anaknya yang bernama Wandi Widodo cuma mendapatkan satu kali pada saat masih kelas 1 (satu) SDN,”cuma satu kali mendapatkan sebesar Rp 250.000 dikasih langsung tunai oleh inisial AN. dan KIP kartu tabungan program Indonesia pintar tidak pernah dikasih oleh pihak sekolah sampai anak saya sekarang sudah kelas 3 saya tidak pernah menerima KIP kartu tabungan program Indonesia pintar tersebut dari pihak sekolah” ujar Rohman.
Sementara inisial AN. yang diduga salah satu oknum guru di SDN I Ciminyak saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp dirinya mengaku atas nama Wandi Widodo belum memilik KIP kartu Indonesia pintar. “iya kang, Wandi Widodo memang pernah menang waktu kelas satu SD sekarang lagi diajuin di BRI” ungkapnya.
Saat dimintai keterangan lebih lanjut oleh awak media, bagaimana cara bapak mencairkan dana untuk Wandi Widodo, kalau Wandi Widodo ini belum memiliki KIP kartu Indonesia pintar? kemudian oknum guru tersebut tidak membalas, lagi langsung of handphonenya.
” kalau dulu yang awal Pencairan bisa photo coppy buku tabungan sipintar, sekarangkan harus bikin ATM, nanti kalau udah beres ATMnya, maka orang tua siswa yang ngambil ke BRI,” Ujarnya.
Di tempat yang sama Galang siswa SD mengatakan bahwa dirinya pun sama hanya dapat beberapa kali selama saya masih sekolah di SDN I Ciminyak sampai saya lulus. Saya meneruskan pendidikan di bangku SMP di Muncang dan tetap buku tabungan sama kartu Indonesia pintar tidak pernah dikasih oleh pihak sekolah dan itu keseluruhan yang saya tau semua KIP (kartu Indonesia pintar) disimpan di sekolah tidak pernah dikasih kepada walimurid.
Pemimpin Redaksi media Anex Realbanten saat diminta tanggapannya soal cara pencarian KIP kartu Indonesia pintar menyapaikan kepada wartawan,” setahu saya itu kpm untuk pencairan harus mempunyai KIP
Kartu Indonesia pintar, kalau yang belum ada minta didaftarkan sama sekolahnya, itu salah satu syarat untuk pencairan program Indonesia pintar (PIP).
“Proses Pencairan PIP ada dua. Ada yang langsung kepenerima ada yang di kolektif dengan syarat khusus yang dikolektif itu jauh dari bank penyalur,” jelasnya.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kabid Dinas pendidikan kabupaten Lebak,”Nanti saya cek dulu pak soal cara pencarian KIP kartu Indonesia pintar”, tuturnya Selasa (18/7/2023)
Sampai Berita ini diterbitkan
awak media masih berupaya untuk meminta keterangan dari kepala sekolah SDN I Ciminyak, saat dihubungi melalui telepon dan via WhatsApp belum didapat keterangan apapun kepada pihak wartawan. (Red)