Tidak Sinkronnya Data Anggaran Tahun 2022 antara Kades dan Sekdes Desa Cigoong Utara Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten

Seharusnya Kepala Desa dan sekretaris desa terjalin sinkronisasi data dalam Informasi Publik.

 

Kabardaerah.Com

Saat awak Media Kabardaerah.Com mengkonfirmasi Kepala desa dan Sekretaris Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Banten, yang seharusnya dalam menyampaikan data untuk Informasi Publik haruslah sama. Selasa (3/01/2023)

Namun ini malah sebaliknya, terkait realisasi kegiatan anggaran dana desa yang bersumber dari tahun anggaran 2022, terkesan berbeda dalam keterangan yang disampaikan kepada awak media.

“Untuk pembelanjaan Mesin Genset itu harga Perunitnya 2 juta rupiah sebanyak 2 unit,” kata Sekdes.

Seperti dikatakan Deden Sekretaris Desa, untuk kegiatan ketahanan pangan untuk alat produksi pertanian yaitu, pembelanjaan Mesin Genset sebanyak lima unit dengan harga masing-masing senilai 2 juta rupiah.

Selain itu Lanjut sekdes, kegiatan Bantuan Provinsi senilai 15 juta rupiah dibelanjakan sesuai kebutuhan dan program stunting.

“Yang 10 juta rupiah pembelian laptop, kemudian yang 5 juta rupiah untuk belanja telor, susu dan untuk anggaran Covid silahkan konfirmasi ke kades”ujar sekdes lagi.

Sementara hal itu berbeda dengan keterangan yang di sampaikan oleh kepala desa yang terkesan tidak adanya singkronisasi data dalam keterangan untuk Informasi Publik ini.

Menurut Kepala Desa Cigoong Utara Habibi mengatakan,”harga perunit Mesin Genset 4,2 juta rupiah jadi total anggaran 22 juta rupiah,” jelasnya.

Masih kata Habibi, untuk kegiatan Bantuan dari provinsi yaitu untuk kepemudaan karang taruna alat perkantoran laptop dan kita belum bisa jawab yang lainnya, tapi yang jelas anggaran sudah terserap ujar Habibi.

Lanjut Habibi, kegiatan penanggulangan bencana darurat dalam hal ini covid 19 dianggarkan untuk alkes covid dan honor petugas satgas sebanyak 20 orang dengan masing-masing honorarium 150 ribu rupiah/orang selama satu tahun.

Lebih rinci habibi menjelaskan, dalam kegiatan ketahanan pangan selain pembelian genset kegiatan lainnya sudah dilaksanakan seperti, untuk irigasi sebanyak 2 titik dengan nilai anggaran 100 juta rupiah meliputi pengeboran untuk pesawahan sebanyak 5 titik,  sektor perikanan 20 juta, sektor peternakan (bebek petelor) dan pembelian traktor jenis capung 113 juta rupiah sebanyak 6 unit.

“Anggaran pengeboran dan pembelanjaan alkes kita lupa harus dilihat datanya. Dari total 8 persen untuk anggaran covid ada yang kita alihkan untuk  Sarana Air Bersih (SAB) sebanyak 4 titik dan untuk tahun 2022 ada Silpa diangka 30 juta rupiah lebih,”pungkasnya. (Hs/Red)