Perbuatan Tak Menyenangkan Oleh Oknum Pekerja Bendungan Pamarayan Pada Paskibra Cikeusal

BANTEN – KABARDAERAH.COM

Serang – Puluhan Anggota Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, yaitu pengusiran dari petugas Balai BBWS jembatan bendungan pamarayan Baru pada hari Juma’at 16 Agustus 2024 di Jembatan Bendungan Pamarayan Baru.

Paskibra Kecamatan Cikeusal akan laksanakan pengukuhan untuk acara besok, pada hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 yang akan di gelar di Kecamatan Cikeusal, kabupaten Serang, Banten diusir oleh oknum petugas Balai yang bernama Teja (40) tahun yang merupakan Pekerja atau petugas penjaga Bendungan.

Setelah perlakuan pengusiran oleh oknum Petugas Balai tersebut mereka berkumpul di Masjid Al Muhajirin di kampung Batu Kurung, Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang Provinsi Banten.

Sontak hal tersebut mengundang reaksi keras dari masyarakat luas, 17 kepala desa beserta jajarannya serta Camat Cikeusal turut mengecam perbuatan petugas tersebut.

Sangat menyedih ketika Tim PASKIBRA Kecamatan Cikeusal yang hendak pengukuhan untuk acara pengibaran bendera merah putih dalam rangka untuk persiapan besok di hari ulang tahun (HUT) RI yang ke-79, dimana seharusnya acara tersebut menjadi momen yang paling membahagiakan, sekaligus kebanggan bagi adik-adik kita yang akan mengibarkan bendera besok.

Terlihat raut wajah sedih dari puluhan anggota paskibra yang telah diusir mentah- mentah oleh oknum Petugas Bendungan Pamarayan. Pardi sebagai pelatih PASKIBRA menuturkan kepada awak media, bahwa dirinya dan anak anak PASKIBRA diusir mentah-mentah oleh Oknum tersebut.

Dan Pardi menceritakan apa yang dikatakan oleh oknum petugas tersebut, jika nanti kalau ada barang yang hilang atau tempatnya rusak bagaimana? siapa yang bertanggung jawab?, dengan dalih biaya perawatannya, ujar petugas dengan ketus, kalau mau latihan mah disana aja di lapangan, kata petugas lagi,” papar Pardi pada awak Media.

Setelah pengusiran tersebut akhirnya Camat Cikeusal Luthfi Kelana S,I,P yang datang ke lokasi sangat menyayangkan kejadian tersebut, selain itu seluruh Kepala Desa yang ada Di Kecamatan Cikeusal sebanyak 17 Desa yang hadir untuk mengecam perbuatan tak bermoral Oknum tersebut, Sukma Kepala Desa (KADES) Panyabrangan menerangkan, bahwa dirinya dan kepala Desa yang lain pun berharap agar Oknum tersebut mendapatkan sangsi tegas dari instansi terkait, tegasnya.

Salah satu warga mengatakan,”ini momentum hari kemerdekaan RI yang dinanti rakyat indonesia, dan sangat disayangkan ada oknum pekerja Balai seperti ini, Katanya yang sangat gemas terhadap pelaku.

Hasil dari mediasi pelaku oknum Pegawai jembatan baru pamarayan yang bernama Teja tersebut mengakuinya dan hal yang dia lakukan adalah atas perintah atasan yang bernama Bagas jelas Teja kepada Camat, para kepala desa, dan aparat kepolisian.

Semoga hal ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari, beliau sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menerangkan dirinya sebagai tuan rumah merasa tidak dihargai dengan perbuatan yang dianggapnya sangat biadab atas perlakuan oknum pekerja tersebut, karena menurutnya 17 agustus adalah hari yang sangat sakral bagi kita bangsa indonesia, Kata Sukma. (Adi/Red)