Hadapi Cuaca Ekstrim, Tagana Lebak Ajak Warga Waspada Bencana Alam

BANTEN – KABARDAERAH.COM

Lebak – Relawan taruna siaga bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam dalam menghadapi cuaca buruk agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan.

“Kita malam ini dilanda hujan intensitas ringan dan sedang disertai petir/kilat,” kata Ketua Relawan Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermansyah dalam keterangannya kepada media, Sabtu (26/4/2025).

Dikatakan, bahwa Relawan Tagana Kabupaten Lebak tak henti-henti mengajak masyarakat waspada terhadap bencana alam.

“Karena sejak beberapa bulan terakhir ini cuaca kurang bersahabat,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peluang cuaca di Banten relatif buruk yang ditandai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir/kilat. Cuaca buruk tersebut tentu berdampak terhadap bencana alam, seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.

Sebab, lanjut Iwan, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam, topografinya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan. Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat jika cuaca buruk berlangsung agar waspada sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kami mengajak teman-teman relawan di 28 Kecamatan agar melakukan pemantauan jika cuaca buruk dan jika terjadi bencana alam segera melaporkan untuk penanganan pascabencana itu,” kata Iwan.

Menurut Iwan, relawan Tagana Lebak kini siaga sebanyak 223 personil terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Bayah. Mereka relawan tersebut yang bertugas di posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket.

Selama ini, kata Iwan, kehadiran relawan Tagana dibawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) cukup membantu masyarakat dalam penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam, adapun pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum. Selain itu juga warga korban bencana dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman.

Relawan Tagana mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan.

“Kita berharap warga korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasarnya,” ujarnya.

Ia mengatakan, persediaan penanganan kebencanaan sudah disiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue juga tenda pengungsian dan kebutuhan logistik.
Pihaknya juga menghadapi cuaca ekstrem terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga stakeholder dan elemen masyarakat.

“Kami bergerak cepat ke lokasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban banyak,” pungkasnya. (Red)