BANTEN – KABARDAERAH.COM
Lebak – Warga masyarakat kampung Karag, Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten akan melaporkan kepala Desanya, pasalnya menurut warga Kampung Karag sudah merugikan masyarakat. (06/05/2023)
Menurut keterangan ratusan warga sekitar, puluhan hektar sawah milik warga tidak bisa dimanfaatkan, karena diduga akibat ulah pejabat Desa Nayagati.
Novi Susilawati salah satu warga Karag yang sawahnya terdampak mengatakan, “Semenjak pemerintah Desa memindahkan irigasi sawah, kami jadi kesulitan air, sehingga kami gagal Panen dari tahun 2021 hingga 2023 seperti sawah di blok Bungiin tidak bisa digarap, pasalnya tambakan air jebol parah,” ujaranya.
“Saya kira ini perlu di laporkan kepada pihak yang berwajib, karena ini sudah kelewatan, dan saya nyatakan kepala desa Nayagati Muhemin ini tidak becus jadi pemimpin, sudah tiga periode menjabat sebagai kepala desa, bukan maju malah menyiksa petani, yakni petani sawah blok Bungin sudah dua tahun jadi korban, dan itu ulah oknum kepala Desa Nayagati, karena sudah berani memindahkan irigasi tanpa kesepakatan dari warga, yang pada akhirnya warga jadi korban, dengan tidak bisa menggarap sawahnya” tegas Novi Susilawati.
Saat awak media menemui kepala desa Nayagati, tetapi tidak ada di tempat, begitupun dengan sekdes yang bernama Napis pun tidak ada di tempat juga. Menurut warga sekitar Sekdes sedang keluar yang tidak diketahui kemana.
“Menurut saya kami selaku warga wajar mengkritik pemerintah desa Nayagati, karena sudah melewati batas kesabaran kami, selama tiga periode menjabat pembangunan nol, sekali pun ada pembangunan menurut saya bangunan itu hanya diduga dijadikan modal saja, buktinya jalan baru dibangun sudah ambruk lagi,” kata Susi.
Terus irigasi untuk pengairan sawah Bungin yang mehabiskan agaran sangat besar buktinya jebol juga, sudah dua tahun tidak juga dirawat sampai semua pemilik sawah teriak, menangis akibat ulah Kepala desa Yang diduga sewenang-wenang.
Senada dengan yang di ungkapkan Novi Susilawati, salah satu tokoh masyarakat kampung Karag mengatakan, memang benar, kami sudah hampir tiga tahun gagal panen akibat saluran air dipindahkan.
“Bukan hanya bangunan irigasi saja di desa Nayagati ini yang patut di pertanyakan, yaitu anggaran DD Dana Desa selama tiga periode menjabat itu pun tidak jelas di bangunkannya pa maka menurut saya Kepala desa nayagati ini udah layak diselidiki oleh pihak yang berwajib,” ungkap Novi.
Andi, Ketua ormas BPPKB Banten langsung mendatangi lokasi sawah tersebut untuk memastikan kebenaran hal tersebut. Andi pun membenarkan bahwa pesawahan tersebut sudah berubah menjadi kebun rumput liar akibat sulit air, dan Andi pun akan siap mengawal laporan warga tersebut sampai ke Kejari dan Kejati Banten,” ungkap Andi (Red)