BANTEN – KABARDAERAH.COM
Lebak – Aktivis Banten Dani Saeputra menyebut bahwa penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Lebak sangatlah buruk. Hal tersebut menyusul dugaan tidak tepat sasaran serta adanya penggelapan dana bantuan tersebut.
“Pengawasan seolah olah lenyap, hilang tidak berfungsi. Wajar saya sebut begitu, karena kami sering menemukan aduan masyarakat soal bantuan PIP yang diduga banyak yang tidak tepat sasaran bahkan masyarakat tidak menerimanya,”kata Dani Saeputra Aktivis Banten, Kamis (6/6/2024).
Dengan lemahnya pengawasan terhadap bantuan PIP tersebut, lanjut Dani, secara otomatis bantuan tersebut diduga banyak tidak disalurkan bahkan tidak tepat sasaran.
Seharusnya, kata Dani, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak sebagai leading sektor Pendidikan di Kabupaten Lebak tegas dalam mengawasi bantuan PIP tersebut sampai ke tangan penerima.
“Seharusnya pejabat Dinas Pendidikan melakukan pengawasan terhadap bantuan PIP itu hingga bisa dipastikan sampai ke masyarakat. Harus diketahui, banyak sekali masyarakat yang mengeluh, bahkan mereka menangis, karena mereka sangat membutuhkan bantuan PIP itu. Kenapa sampai tidak menerimanya, itu yang sangat memperihatinkan,”ujarnya.
Dani juga mengaku sudah beberapa kali melakukan Pelaporan, bahkan satu di antaranya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan di Kejaksaan Negeri Lebak.
“Bukan kita diam, kita juga melaporkan hal tersebut ke APH dan saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaannya tersebut,” katanya.
Atas dasar temuan itu, Dani akan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk segera turun melakukan penyelidikan secara khusus terhadap penyaluran bantuan PIP tersebut.
“Kami akan terus mendesak agar KPK turun langsung menyelidiki penyaluran bantuan PIP tersebut di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Lebak,” katanya. (Red)