BANTEN – KABARDAERAH.COM
SERANG – Ketua Dewan Pangaping atau Pembina Paguyuban Pasundan Provinsi Banten Andika Hazrumy secara resmi membuka gotrasawala papasten atau rapat kerja (raker) ke-2 Paguyuban Pasundan Banten di Hotel Ratu, Kota Serang, Minggu 7 Juli 2024. Andika menyebut spirit urang Sunda adalah spirit masyarakat adat Baduy yang berada di Provinsi Banten.
“Oleh karena itu Pasundan adalah Banten, Banten adalah Pasundan,” kata mantan Wakil Gubernur Banten itu dalam sambutannya sebelum membuka raker tersebut.
Mewakili Ketua Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Pusat Tb Hasanudin yang berhalangan hadir, Andika mengatakan kegiatan raker yang dalam hal ini raker wilayah atau rakerwil adalah amanat AD/ART atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi Paguyuban Pasundan yang harus dilaksanakan untuk menggerakkan roda organisasi.
Lebih jauh Andika mengaku dirinya juga dewan pangaping pusat mengapresiasi pengurus wilayah Provinsi Banten yang dinilainya sangat aktif dalam menjalankan roda organisasi. “Pengurus Wilayah Banten memiliki program reguler, yaitu Rabegan yang digelar secara reguler mingguan di ruang publik untuk melestarikan budaya Sunda,” kata Andika.
Apresiasi juga disematkan kepada pengurus wilayah Provinsi Banten oleh Dewan Pangaping Pusat, kata Andika, kaitan dengan berhasilnya pengurus wilayah Provinsi Banten dalam merangkul semua stake holder di Banten dalam menjalankan program-program kerjanya. Pengurus wilayah Banten, kata Andika, disebut oleh Hasanudin sebagai kepengurusan Paguyuban Pasundan paling produktif, kreatif dan inovatif.
Hal itu selaras, lanjut Andika, dengan amanat Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Banten Didi Turmudzi yang selalu menanamkan spirit organisasi Paguyuban Pasundan. “Spirit tersebut adalah urang Sunda mah kudu pengkuh agamana, luhung elmuna jeng jembar budayana,” kata Andika dalam bahasa Sunda.
Andika juga menyebut pelaksanaan rakerwil kali ini juga digelar untuk memperingati hari ulang tahun atau milangkala Paguyuban Pasundan ke-111. Andika mengingatkan spirit Sunda sendiri adalah spirit masyarakat Banten. “Oleh karena itu Paguyuban Pasundan di Banten harus berkepentingan dengan pembangunan dan kemajuan Banten,” ujarnya.
Ketua Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Banten Nana Supiana dalam sambutannya mengatakan Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri pada tanggal 20 Juli 1913 yang didirikan oleh Daeng Kanduruan Ardiwinata, sehingga menjadi salah satu organisasi tertua di Indonesia yang masih aktif sampai saat ini. “Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan,” katanya.
Paguyuban ini, kata Nana, bertujuan untuk melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tetapi semua yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda. “Dan dalam rakerwil kali ini kita di Banten mengusung tema memberantas kemiskinan dan kebodohan sebagaimana tema milangkala Paguyuban Pasundan ke-111,” kata Nana. (Red)